Ekonom: Inflasi 2014 Bisa Capai 7,4%
Liputan6.com, Jakarta - Ekonom memperkirakan angka
inflasi sampai dengan akhir tahun bisa mencapai level di atas 7 persen.
Hal tersebut didasari asumsi inflasi sampai akhir Oktober 2014 dan juga
rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Dian Ayu Yustina menjelaskan, realisasi angka inflasi pada akhir Oktober 2014 di atas konsesi dari para analis.
"Perkiraan semula inflasi berada di level 0,33 persen, sedangkan pada kenyataannya angka inflasi mencapai 0,47 persen," jelasnya, di Jakarta, Senin (3/11/2014).
Sedangkan secara tahunan atau year on year, realisasi inflasi sampai dengan akhir Oktober di level 4,83 persen, di atas konsensus yang berada di level 4,70 persen.
Menurut Dian, lonjakan angka inflasi Oktober tersebut lebih disebabkan dampak lanjutan dari kenaikan harga elpiji yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) pada September 2014 kemarin.
Sampai dengan akhir tahun, Dian memperkirakan angka inflasi bakal berada di level 7 persen hingga 7,4 persen. Perkiraan tersebut dengan estimasi bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo akan menaikkan harga BBM Subsidi.
"Inflasi akhir tahun berada di kisaran 7,0 persen hingga 7,4 persen year on year dengan asumsi kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter." tuturnya.
Meskipun memberikan dampak kepada kenaikan angka inflasi, Dian melihat bahwa kenaikan harga BBM subsidi memang perlu dilakukan. pasalnya, kenaikan tersebut secara jangka panjang bisa memperbaiki neraca perdagangan dan juga angka defisit anggaran. (Gdn)
Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Dian Ayu Yustina menjelaskan, realisasi angka inflasi pada akhir Oktober 2014 di atas konsesi dari para analis.
"Perkiraan semula inflasi berada di level 0,33 persen, sedangkan pada kenyataannya angka inflasi mencapai 0,47 persen," jelasnya, di Jakarta, Senin (3/11/2014).
Sedangkan secara tahunan atau year on year, realisasi inflasi sampai dengan akhir Oktober di level 4,83 persen, di atas konsensus yang berada di level 4,70 persen.
Menurut Dian, lonjakan angka inflasi Oktober tersebut lebih disebabkan dampak lanjutan dari kenaikan harga elpiji yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) pada September 2014 kemarin.
Sampai dengan akhir tahun, Dian memperkirakan angka inflasi bakal berada di level 7 persen hingga 7,4 persen. Perkiraan tersebut dengan estimasi bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo akan menaikkan harga BBM Subsidi.
"Inflasi akhir tahun berada di kisaran 7,0 persen hingga 7,4 persen year on year dengan asumsi kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter." tuturnya.
Meskipun memberikan dampak kepada kenaikan angka inflasi, Dian melihat bahwa kenaikan harga BBM subsidi memang perlu dilakukan. pasalnya, kenaikan tersebut secara jangka panjang bisa memperbaiki neraca perdagangan dan juga angka defisit anggaran. (Gdn)
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut