PUSAT PELAYANAN SMS NASABAH BFI

PUSAT PELAYANAN SMS NASABAH BFI

Ketik: Nama/No. HP/MEREK MOBIL-TIPE-MT-AT/Tahun Kendaraan/Domisili

Contoh: Nurhayati /

083804887091

/ Toyota Fortuner G 2.7 AT Bensin 2012 / Samarinda

Ketik pesan seperti format DIATAS, FAST RESPONSE Maksimal 15 Menit (24 Jam) kami akan segera menghitung detail simulasi pinjaman, angsuran, masa tenor dan lain-lain. Apabila data lengkap, akan kami jemput sekaligus SURVEY (No Tipping!). Proses maks 1 HARI (data lengkap). Melayani seluruh Indonesia. NO BI CHECKING.

KIRIM ke:

082114080568

atau

083804887091

(Berto) via SMS/TLP atau BBM.

Berto Josef, BFI Finance Indonesia

082114080568

083804887091

www.tempatkreditbpkb2014.blogspot.com

E-mail:Kreditpinjaman.2014@gmail.com

DATA ANDA KAMI JEMPUT UNTUK DIPROSES.

;) DIMANAPUN ANDA, JANGAN RAGU TANYAKAN SIMULASINYA KEPADA KAMI :)

Jumat, 21 November 2014

Harga BBM Naik, ADB Prediksi Inflasi 2015 Capai 6,9 Persen

Harga BBM Naik, ADB Prediksi Inflasi 2015 Capai 6,9 Persen

Kamis, 25 September 2014 | 13:03 WIB
KOMPAS/PRIYOMBODO Aktivitas pengisian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) 34-10206, Jakarta, Jumat (12/4/2013).

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memperkirakan inflasi rata-rata tahunan akan sedikit melonjak pada tahun 2015. Kondisi ini terjadi apabila pemerintah baru menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun depan.

ADB memperkirakan inflasi tahun 2015 akan mencapai 6,9 persen, lebih tinggi dibandingkan prediksi tahun 2014 sebesar 5,8 persen. Prediksi tersebut ditentukan dengan asumsi kenaikan harga BBM benar-benar dilakukan pemerintah.

"Kita sudah memasukkan asumsi sesuai statement-statement yang kita dengar bahwa pemerintah baru akan menaikkan harga BBM bersubsidi. Tapi inflasi tahun depan (akibat dampak kenaikan harga BBM) temporary," kata Deputy Country Director ADB di Indonesia Edimon Ginting di Hotel Intercontinental Midplaza, Kamis (25/9/2014).

Edimon menegaskan, prediksi yang dilakukan ADB tersebut masih merupakan asumsi. Namun demikian, ia menyoroti kondisi inflasi saat ini yang telah turun mendekati angka 4 persen. Apabila harga BBM bersubsidi dinaikkan pada saat kondisi inflasi sedang mengalami tren penurunan, maka dampaknya tak akan besar.

"Kalau base inflasinya rendah, kalau menaikkan (harga BBM bersubsidi) dampaknya tidak tinggi. Mudah-mudah tidak terjadi sentimen seperti sebelumnya. Food price juga sedang tidak naik," ujar Edimon.

Secara umum, Edimon memandang saat ini Indonesia tengah berada pada situasi ekonomi yang cukup bagus. Ia mengungkapkan, ADB memberikan proyeksi inflasi sebesar 6,9 persen pada 2015 didasarkan asumsi kenaikan harga BBM bersubsidi berkisar 30 hingga 50 persen.

"Di sekitar 30 sampai 50 persen kira-kira asumsi kita. Dampaknya 2 sampai 2,5 persen. Timing juga penting. Kalau dinaikkan saat inflasi cenderung sedang naik, dampaknya juga tinggi," jelas Edimon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar