PUSAT PELAYANAN SMS NASABAH BFI

PUSAT PELAYANAN SMS NASABAH BFI

Ketik: Nama/No. HP/MEREK MOBIL-TIPE-MT-AT/Tahun Kendaraan/Domisili

Contoh: Nurhayati /

083804887091

/ Toyota Fortuner G 2.7 AT Bensin 2012 / Samarinda

Ketik pesan seperti format DIATAS, FAST RESPONSE Maksimal 15 Menit (24 Jam) kami akan segera menghitung detail simulasi pinjaman, angsuran, masa tenor dan lain-lain. Apabila data lengkap, akan kami jemput sekaligus SURVEY (No Tipping!). Proses maks 1 HARI (data lengkap). Melayani seluruh Indonesia. NO BI CHECKING.

KIRIM ke:

082114080568

atau

083804887091

(Berto) via SMS/TLP atau BBM.

Berto Josef, BFI Finance Indonesia

082114080568

083804887091

www.tempatkreditbpkb2014.blogspot.com

E-mail:Kreditpinjaman.2014@gmail.com

DATA ANDA KAMI JEMPUT UNTUK DIPROSES.

;) DIMANAPUN ANDA, JANGAN RAGU TANYAKAN SIMULASINYA KEPADA KAMI :)

Jumat, 21 November 2014

KEN Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2015 di Level 5,2%

KEN Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2015 di Level 5,2%

By Septian Deny
on Oct 17, 2014 at 17:59 WIB
Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi Nasional (KEN) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2015 mengalami pertumbuhan, namun tak terlalu tinggi. Pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan di kisaran 5,2 persen hingga 5,5 persen.

"Dengan asumsi stimulus fiskal dari hasil penghematan subsidi BBM akan efektif pada sementer kedua," ujar Wakil Ketua KEN Raden Pardede saat memberikan sambutan pada acara Prospek Ekonomi Indonesia 2015 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2014.

Sedangkan mengenai angka inflasi, KEN memperkirakan akan berada di tingkat yang lebih tinggi dibanding tahun ini. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan harga BBM dan juga tarif listrik.

Untuk menghadapi tekanan inflasi domestik dan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, maka suku bunga acuan BI diperkirakan akan naik hingga mencapai 8,5 persen.

"Dengan demikian, nilai tukar akan berada disekitar Rp 12.200 hingga Rp 12.700 per dolar Amerika Serikat," lanjutnya.

Meski demikian, keadaan ekonomi Indonesia hingga September 2014 dinilai lebih stabil jika dibandingkan dengan 2013 dimana inflasi lebih rendah, defisit transaksi berjalan menurun serta volatilitas nilai tukar suku bunga menurun.

"Namun kami mulai khawatir dengan tren penurunan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja serta pelebaran distribusi pendapatan," tandasnya. (Dny/Gdn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar